Sabtu, 17 April 2010

Ayah Juga lupa


Ayah juga lupa
Dengar ,nak,ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring tidur.Sebelah tangan kecil merayap di bawah pipi dan rambutmu keriting pirang lengket pada dahimu yang lembab .Ayah menyelinap masuk masuk seorang diri ke kamarmu .Baru beberapa menit yang lalu ,ketika ayah sedang membaca Koran diruang perpustakaan ,satu sesal yang amat dalam menerpa .Dengan perasaan bersalah ayah datang masuk menghampiri pembaringanmu .
Ada hal-hal yang ayah pikirkan ,nak :ayah selama ini bersikap kasar padamu .Ayah membentakmu ,ketika sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena kau Cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk .Lalu ayah lihat kamu tak membersihkan sepatumu .Ayah berteriak marah saat kau melempar beberapa barangmu ke lantai .
Saat makan pagi ayah juga menemukan beberapa kesalahan ,kau meludahkan makananmu ,kau menelan terburu-buru makananmu ,kau meletakkan sikumu di meja ,kau mengoleskan mentega terlalu tebal ke rotimu .Dan begitu nkau mulai bermain ,ayah berangkat mengejar kereta api ,kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru “selamat jalan , ayah!!” Dan ayah megerutkan dahi ,lalu menjawab “Tegakkan bahumu !!”
Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari .Begitu ayah muncul dari jalan ,ayah segera mengamatimu dengan cermat ,memandang hingga kakimu ,memandangmu sedang bermain kelereng .Ada lubang pada kaos kakimu ,ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu ,lalu menggiringmu pulang kerumah .Kaos kaki mahal –dan kalau kau yang harus membelinya,kau akan lebih berhati-hati !Bayangkan itu,nak ,itu keluar dari pikiran seorang ayah !
Apakah kau ingat ,nantinya ,ketika ayah sedang membaca di ruang perpustakaan  kau datang dengan perasaan takut ,dengan rasa berduka dalam matamu ?Ketika ayah terus memandang Koran .Tidak sabar karena gangguanmu ,kau jadi ragu-ragu di depan pintu ,”kau mau apa ?” Semprot ayah .
Kau tidak berkata sepatah katapun ,melainkan berlari melintas dan melompat kearah ayah ,kau melemparkan tanganmu melingkari leherku dan mencium ayah .Tangan-tangan kecilmu semakin erat memeluk dengan hangat .Kehangantan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu dan yang bahkan mengabaikan sekalipun tidak akan mampu melemahkannya .Dan kemudian kau pergi bergegas menaiki tangga .
Nah ,nak, sesaat setelah koran itu jatuh dari tangan ayah ,dan satu  rasa takut yang menyakitkan menerpa ayah .Kebiasaan apa yang telah ayah lakukan ?Kebiasaan dalam menemukan kesalahan  ,dalam mencerca-ini adalah hadiah ayah untukmu sebagai seorang anak lelaki .Bukan berarti ayah tidak mencintaimu .Ayah melakukan itu karena ayah ter lalu berhar ap banyak dari masa muda .Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun ayah sendiri .
Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar di dalam sifatmu .Hati mungil milikmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas .Semua itu kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium ayah sambil mengucapkan selamat tidur .Tidak ada masalah lagi malam ini ,nak .Ayah sudah datang ditepi pembaringanmu dalam kegelapan ,dan ayah sudah berlutut disana ,dengan rasa malu !
Ini  adalah sebuah rasa tobat yang lemah .Ayah tahu ,kau tidak akn mengerti hal-hal seperti ini kalau ayah sempaikan padamu saat kau terjaga .Tapi esok hari ayah akan menjadi ayah sejati ! Ayah akan bersahabat karib denganmu ,dan ikut menderita jika kau menderita ,dan tertawa jika kau tertawa .Ayah akan menggigit lidah ayah ,kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut ayah .Ayah akan terus mengucapkan kata-kata ini ,seolah –olah sebuah ritual “Dia Cuma seorang anak kecil-anak lelaki kecil!”
Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang lelaki .Namun saat ayah memandangmu sekarang ,nak,meringkuk terbaring dan letih dalam tempat tidurmu ,ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi .Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu ,kepalamu berada dibahu ibumu .
Ayah sudah meminta terlalu banyak ,sungguh terlalu banyak .
 Entah kenapa saya tertarik menulis ulang sebuah journal klasik Amerika ini"Ayah juga lupa" Mungkin karena melihat hubungan orang tua dan anaknya yang sekarang semakin tidak harmonis atau hanya kegundahan dalam hatiku saja.Tapi sumpah artikel karya W Livingstone Larned  bagiku sangat menarik .Artrikel yang sempat terkenal di Amerika ini pertama kali pada sebuah editorial ternama "People's Home Journal"

4 Orang berbicara:

hub ayah sm anak emang lebih byk yg g dkt y mas,drpd k bunda.Tapi aq malah justru lbh sng kl crita2 k ayah,krn beliau sabar banget..n bunda rada sensian,,tapi aq syg bgt sm kedua ortuQ ^__^

Lupaaaa...cuma mw bilang,,pertamax!yessss ^0^

hemmm.... menyentuh banget kag Na bacanya :D
cuman mo bilang...
Na sayang banget sama papi :-*

sangat terharu bacanya,,,,karena memang ayah itu, sifat yg ditampilkannya adalah galak,,,tapi dalam hatinya pasti sgt peduli dg anaknya...
uh jd rindu ayahku ni...maafkan aku ayah,,suka melawan kata2mu...

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan. readbud - get paid to read and rate articles